Terkadang kita sebagai manusia terlalu berharap dengan apa yang jauh disana, padahal yang terbaik sudah didepan mata. Dan terkadang lawan bicara kita tidak tau bahwa dirinya tengah dicintai. Karena wanita adalah makhluk yang aneh,saat kita yakin kepadanya, dia berubah dan pergi.

Sabtu, 03 Januari 2015

Agama dan Masyarakat


Weleeeh ternyata masih ada 1 bab lagi yang kudu gue posting nih. Mana ujan lagi, dingin, jadi males tapi apa boleh buat namanya tugas kudu di kerjain daripada gue kaga naek tingkat kan kasian emak bapak gue nyari duit. Oke langsung aja gue kasih lo materi tenntang agama dan masyarakat. Agama dulu yeee. Agama menurut wikipedia adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan. Aneh ya gue juga ga setuju ama pendapat die. Secara etimologis agama adalah sejenis peraturan yang menghindarkan manusia dari kekacauan, serta mengantarkan menusia menuju keteraturan dan ketertiban. Lumayan laah. Sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya (KBBI). Ini yang paling pas menurut gue. Fungsi agama dalam masyarakat itu yaa sikap toleransi, sikap saling menghargai antar agama, memberikan ilmu, penuntun jalan, dan menyatukan. Dimensi komitmen agama itu ada 4 yaitu ; Dimensi keyakinan, dimensi pengalaman, dimensi pengetahuan dan dimensi konsekuensi. Ada 3 tipe kaitan agama dengan masyarakat ; Masyarakat terbelakang dan nilai-nilai sakral, masyarakat pra-industri yang berkembang dan masyarakat industri sekular.
Lanjut ke pelembagaan agama. Agama kan bersifat universal dan mengatur dalam kehidupan, jadi kalo lo ga paham agama lo hidup lo susah. Untuk kepentingan tersebut perlu ada jaminan yang ngasih rasa aman bagi pemeluknya. Jadi agama masuk dalam sistem kelembagaan dan menjadi sesuatu yang rutin. Agama menjadi salah satu aspek kehidupan semua kelompok sosial Yang semula terbentuk dari pengalaman agama tokoh kharismatik pendiri organisasi, kemudian menjadi organisasi kegamaan yang terlembaga. Bisa juga agama menjadi faktor konflik. Contohnya waktu konflik di Poso tuh. Itu kan karena saling ejek agama (CMIIW). Fakta yang terjadi dalam masyarakat bahwa “Masyarakat” menjadi lahan tumbuh suburnya konflik. Bibitnya pun bias bermacam-macam.
Sumur

1 komentar: